Kematian Petrus Mabel S.Pd, M.Si Pembelajaran Untuk Kader Ilugwa dan Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP)
Gbr. Ibadah Duka Almarhum Peteus Mambel S.Pd M.Si
Almarhum Bp Petrus Mabel adalah sala satu putra terbaik walak, lahir di Ilugwa 12 Juni 1968, Ia juga kader dan sarjana pertama dari Ilugwa, tutup usia genap 50 tahun 3 bulan.
Almarhum Mabel pernah jadi Dosen pertama STIKIB Abdi wacana Wamena,
Almarhum juga menjadi Guru STM ninabua wamena
Almarhum Petrus Mabel adalah orang pertama merantau Di kota wamena dengan tujuan studi, Mabel juga orang pertama dari Ilugwa ke jayapura, pulau jawa sampe keluar negeri hanya untuk studi.
Mabel juga termasuk pahlawan gereja GIDI sampe sekarang karena dalam perantauan yang selalu bertahan di kantor Sinode sampe Meninggal, teman-teman almarhum yang selalu sama-sama yaitu
Job gurik, Timi gurik, Geral pahabol ,Sem karoba, almarhum dan Usman Genonga bupati Tolikara
Ia juga tinggal dengan bapa Fredi Ayomi selama 10 tahun
Selain itu Ia juga tinggal dengan bapa Pdt. Mirtian Towolom selama 10 tahun
Lalu hal pertama Ia buat adalah buka kantor Percetakan GIDI di post 7 sentani, masih ada
Petrus Mabel mejabat sebagai ketua Yapelin 10 tahun selama kepemimpinan Bp Pdt. Lipius Biniluk lalu di angkat jadi pendeta
2014-2019 Petrus Mabel menjadi ketua Departemen Hukum & HAM Badan Pekerja Pusat (BPP) GIDI masi aktif.
Karir terakhir Petrus Mabel jadi Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP), Representatif dari Gereja GIDI atau Utusan dari Gereja masih aktif sampe sekarang.
Almarhum punya perjuangan yang panjang tidak segampang anak2 sekarang, begitu selesai sekolah jadi PNS, beli mobil, buat rumah jadi Caleg dll, kalimat itu di sampaikan dalam ibada penutupan duka oleh Bp Pdt. Dorman Wandikbo Presiden GIDI di tempat duka.
Terakhir Ia menjabat sebagai Ketua Departemen Hukum dan HAM BPP pusat Gereja GIDI, dan yang berikut Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP), yang di lantik bersama 51 anggota MRP masa9 bakti 2017-2022 lainnya, aktif sampe sekarang, almarhum belum berkeluaga sampe ia meninggal.
Almarhum adalah Kader Walak yang berdedikasi tinggi, disiplin, teliti dan berprinsip dan juga humoris serta mudah senyum, saat putus nafaspun Ia tetap senyum.
Seluruh hidupnya persembahkan untuk melayani Tuhan, Ia beberapa kali sempat Calonkan diri menjadi DPRD di kabupaten mamberamu tengah dan Kabupaten Jayapura, namun Usaha itu gagal karena Tuhan kehendak lain.
Kemudian almarhum perna jadi kepala suku penggunungan tengah di kabupaten jayapura, ia juga banyak mengadvokasi masyrakat pengunungan yang di tangkap tampa alasan yang jelas oleh pihak keamanan, Ia juga banyak menyelesaikan masalah Konflik Horisontal, maupun konflik lainnya.
Ketika Ia menjabat sebagai Ketua departemen Hukum dan HAM dan Anggota MRP Mabel mati-matian menyelesaikan Kasus di tolikara Waktu konfrensi Pemuda GIDI dan menyelesaikan Kasus di Bokondini dalam konfrensi Gereja GIDI, Perang suku di Yahukimo, kasus di Pegunungan bintang, Timika berdarah, Puncak jaya, wamena dan banyak kasus lain almarhum aktif mengadvokasi sampe di meja pengadilan.
Bapa Petrus Mabel di segani di kalangan Intelektual Walak maupun organisasi-organisasi pemeritahan serta di kalangan keluarga
Setelah masuk Menjadi anggota MRP banyak menyuarakan aspirasi rakyat dan vokal serta lantang untuk menyuarakan ketidakadilan di tanah papua, hal yang konkrit almarhum berjuang adalah di larang membangun menara mesjid terlalu tinggi di sentani depan polsek, hal itu di sampaikan oleh Ketua MRP Timotius Murib dalam duka di Sentani Sere.
Sayangnya Bapa Petrus Mabel tidak berkeluarga dan tidak punya anak untuk melanjutkan tongkat stafet.
Pes Mabel Kakanya almarhum saat meletakan Karangan Bunga sambil mencucurkan air mata, pake bahasa "yabu eken etoma dogogin oge.. nen nir ugu pakbiluk erugun tapi.... kar kakdimo gak baktalodek ti niliti watigiooo naor"
artinya apa yang adik perjuangkan pasti generasi yang lain akan berjuang tapi sayangnya kenapa tidak ada penganti dirimu...
Almarhum Petrus Mabel S.Pd, M.Si adalah Sarjana Pertama, Kader Pertama dalam pendidikan Khusus walak Ilugwa namun tidak pernah di berikan kepercayaan sedikitpun oleh rakyat bahkan keluargapun benci terhadap dirinya, sedih jika semua kader mengalami nasip yang sama, kader Ilugwa merasa kehilangan dan duka yang paling dalam. namun almarhum berhati besar, jiwa besar sehingga baik dan buruk selalu Ia tampung dan maju bersama Tuhan.
Keluarga tidak bisa di beli di toko, keluarga tidak bisa gadai dengan kepentingan apapun, keluarga tetap keluarga. Kepentingan sesaat tidak boleh menjual harga diri teman dan diri anda, anda adalah anda, saya adalah saya, berdewasa dalam menghadapi tantangan Saling mendukung yang tua dengan yg mudah, saling pupuk, dan bersatu padu maju bersama rakyat untuk kepentingan umum dan waspadalah terhadap tantangan luar supaya tidak lagi hilang satu-persatu
Apakah semua kader Ilugwa kita akan cerai berai hanya karena hegemoni politik kolonial, politik adu domba, politik reaksioner, yang membuat tantanan hidup orang Iluga semakin hilang, nilai sosial semakin dikikis habis.
Apakah tantangan ini di wariskan kepada generasi berikut? Itu menjadi soal, ketika Almarhum meninggal semua kader Ilugwa menyesal dan merasa kehilangan dan luka yang paling dalam, maka itu mari kita bersaing dengan sehat untuk keutuhan Ilugwa hanya untuk kemuliaan nama Tuhan.
Tuhan yang Memberi dan Tuhan juga yang Mengambil.
Tuhan pasti tidak pernah merencanakan sesuatu yang jahat. Maka itu hal apapun yang kami buat harus dengan sadar.
Kematian Almarhum Petrus Mabel S.pd Msi mengisahkan kita,
Iman kita Akan membuat Kita Hidup, kita hidup Karena Anugrah Tuhan.
Hal itu di sampaikan oleh bapa pdt. Dorman Wandikbo, dalam ibadah mingu dirumah duka,, dan juga menyambung dengan kotba bapa pdt. Lipius Biniluk, hidup kita di tentukan oleh Tuhan, maka hiduplah menurut ajaran Tuhan. Di contohkan kisah kehidupan seorang Ajub dalam Alkitab.
By Lawe Jefry Wandikbo
Riwayat Hidup Almarhum
Almarhum Bp Petrus Mabel adalah sala satu putra terbaik walak, lahir di Ilugwa 12 Juni 1968, Ia juga kader dan sarjana pertama dari Ilugwa, tutup usia genap 50 tahun 3 bulan.
Almarhum Mabel pernah jadi Dosen pertama STIKIB Abdi wacana Wamena,
Almarhum juga menjadi Guru STM ninabua wamena
Almarhum Petrus Mabel adalah orang pertama merantau Di kota wamena dengan tujuan studi, Mabel juga orang pertama dari Ilugwa ke jayapura, pulau jawa sampe keluar negeri hanya untuk studi.
Mabel juga termasuk pahlawan gereja GIDI sampe sekarang karena dalam perantauan yang selalu bertahan di kantor Sinode sampe Meninggal, teman-teman almarhum yang selalu sama-sama yaitu
Job gurik, Timi gurik, Geral pahabol ,Sem karoba, almarhum dan Usman Genonga bupati Tolikara
Ia juga tinggal dengan bapa Fredi Ayomi selama 10 tahun
Selain itu Ia juga tinggal dengan bapa Pdt. Mirtian Towolom selama 10 tahun
Lalu hal pertama Ia buat adalah buka kantor Percetakan GIDI di post 7 sentani, masih ada
Petrus Mabel mejabat sebagai ketua Yapelin 10 tahun selama kepemimpinan Bp Pdt. Lipius Biniluk lalu di angkat jadi pendeta
2014-2019 Petrus Mabel menjadi ketua Departemen Hukum & HAM Badan Pekerja Pusat (BPP) GIDI masi aktif.
Karir terakhir Petrus Mabel jadi Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP), Representatif dari Gereja GIDI atau Utusan dari Gereja masih aktif sampe sekarang.
Almarhum punya perjuangan yang panjang tidak segampang anak2 sekarang, begitu selesai sekolah jadi PNS, beli mobil, buat rumah jadi Caleg dll, kalimat itu di sampaikan dalam ibada penutupan duka oleh Bp Pdt. Dorman Wandikbo Presiden GIDI di tempat duka.
Terakhir Ia menjabat sebagai Ketua Departemen Hukum dan HAM BPP pusat Gereja GIDI, dan yang berikut Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP), yang di lantik bersama 51 anggota MRP masa9 bakti 2017-2022 lainnya, aktif sampe sekarang, almarhum belum berkeluaga sampe ia meninggal.
Hidup Keseharian dalam Keluarga
Almarhum adalah Kader Walak yang berdedikasi tinggi, disiplin, teliti dan berprinsip dan juga humoris serta mudah senyum, saat putus nafaspun Ia tetap senyum.
Seluruh hidupnya persembahkan untuk melayani Tuhan, Ia beberapa kali sempat Calonkan diri menjadi DPRD di kabupaten mamberamu tengah dan Kabupaten Jayapura, namun Usaha itu gagal karena Tuhan kehendak lain.
Kemudian almarhum perna jadi kepala suku penggunungan tengah di kabupaten jayapura, ia juga banyak mengadvokasi masyrakat pengunungan yang di tangkap tampa alasan yang jelas oleh pihak keamanan, Ia juga banyak menyelesaikan masalah Konflik Horisontal, maupun konflik lainnya.
Ketika Ia menjabat sebagai Ketua departemen Hukum dan HAM dan Anggota MRP Mabel mati-matian menyelesaikan Kasus di tolikara Waktu konfrensi Pemuda GIDI dan menyelesaikan Kasus di Bokondini dalam konfrensi Gereja GIDI, Perang suku di Yahukimo, kasus di Pegunungan bintang, Timika berdarah, Puncak jaya, wamena dan banyak kasus lain almarhum aktif mengadvokasi sampe di meja pengadilan.
Bapa Petrus Mabel di segani di kalangan Intelektual Walak maupun organisasi-organisasi pemeritahan serta di kalangan keluarga
Setelah masuk Menjadi anggota MRP banyak menyuarakan aspirasi rakyat dan vokal serta lantang untuk menyuarakan ketidakadilan di tanah papua, hal yang konkrit almarhum berjuang adalah di larang membangun menara mesjid terlalu tinggi di sentani depan polsek, hal itu di sampaikan oleh Ketua MRP Timotius Murib dalam duka di Sentani Sere.
Sayangnya Bapa Petrus Mabel tidak berkeluarga dan tidak punya anak untuk melanjutkan tongkat stafet.
Pes Mabel Kakanya almarhum saat meletakan Karangan Bunga sambil mencucurkan air mata, pake bahasa "yabu eken etoma dogogin oge.. nen nir ugu pakbiluk erugun tapi.... kar kakdimo gak baktalodek ti niliti watigiooo naor"
artinya apa yang adik perjuangkan pasti generasi yang lain akan berjuang tapi sayangnya kenapa tidak ada penganti dirimu...
Harapan keluarga Suku Walak Secara khusus Walak Ilugwa
Almarhum Petrus Mabel S.Pd, M.Si adalah Sarjana Pertama, Kader Pertama dalam pendidikan Khusus walak Ilugwa namun tidak pernah di berikan kepercayaan sedikitpun oleh rakyat bahkan keluargapun benci terhadap dirinya, sedih jika semua kader mengalami nasip yang sama, kader Ilugwa merasa kehilangan dan duka yang paling dalam. namun almarhum berhati besar, jiwa besar sehingga baik dan buruk selalu Ia tampung dan maju bersama Tuhan.
Keluarga tidak bisa di beli di toko, keluarga tidak bisa gadai dengan kepentingan apapun, keluarga tetap keluarga. Kepentingan sesaat tidak boleh menjual harga diri teman dan diri anda, anda adalah anda, saya adalah saya, berdewasa dalam menghadapi tantangan Saling mendukung yang tua dengan yg mudah, saling pupuk, dan bersatu padu maju bersama rakyat untuk kepentingan umum dan waspadalah terhadap tantangan luar supaya tidak lagi hilang satu-persatu
Apakah semua kader Ilugwa kita akan cerai berai hanya karena hegemoni politik kolonial, politik adu domba, politik reaksioner, yang membuat tantanan hidup orang Iluga semakin hilang, nilai sosial semakin dikikis habis.
Apakah tantangan ini di wariskan kepada generasi berikut? Itu menjadi soal, ketika Almarhum meninggal semua kader Ilugwa menyesal dan merasa kehilangan dan luka yang paling dalam, maka itu mari kita bersaing dengan sehat untuk keutuhan Ilugwa hanya untuk kemuliaan nama Tuhan.
Tuhan yang Memberi dan Tuhan juga yang Mengambil.
Tuhan pasti tidak pernah merencanakan sesuatu yang jahat. Maka itu hal apapun yang kami buat harus dengan sadar.
Kematian Almarhum Petrus Mabel S.pd Msi mengisahkan kita,
Iman kita Akan membuat Kita Hidup, kita hidup Karena Anugrah Tuhan.
Hal itu di sampaikan oleh bapa pdt. Dorman Wandikbo, dalam ibadah mingu dirumah duka,, dan juga menyambung dengan kotba bapa pdt. Lipius Biniluk, hidup kita di tentukan oleh Tuhan, maka hiduplah menurut ajaran Tuhan. Di contohkan kisah kehidupan seorang Ajub dalam Alkitab.
By Lawe Jefry Wandikbo
Komentar
Posting Komentar